JAKARTA, KOMPAS - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mulai mendekati sejumlah perusahaan batubara di dalam negeri. PLN ingin mendapatkan konsesi batubara melalui akuisisi, dalam rangka mengamankan pasokan bahan bakar utama pembangkit listrik yang dioperasikan PLN itu. Upaya mengamankan pasokan itu seiring kenaikan harga batubara yang tidak dibarengi dengan kenaikan tarif listrik sehingga menggerus kemampuan finansial PLN.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir, akhir pekan lalu di Jakarta mengatakan, sudah mendekati tujuh perusahaan tambang batubara. Pihaknya bernegoisasi agar PLN mendapat konsesi batubara melalui pelepasan saham perusahaan tambang atau dengan cara business to business.
"Saat ini, kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik PLN 80 juta ton pertahun. Lima tahun mendatang, saat pembangkit baru dalam program 35.000 MW mulai beroperasi, kami perlu tambahan 60 juta ton pertahun. Kalau hanya bergantung pasokan dari perusahaan tambang dengan harga pasar, itu memberatkan," kata Sofyan.
Kompas Terbitan Senin 25 September 2017 Halaman 19 Kolom 1-5
Direktur Utama PLN Sofyan Basir, akhir pekan lalu di Jakarta mengatakan, sudah mendekati tujuh perusahaan tambang batubara. Pihaknya bernegoisasi agar PLN mendapat konsesi batubara melalui pelepasan saham perusahaan tambang atau dengan cara business to business.
"Saat ini, kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik PLN 80 juta ton pertahun. Lima tahun mendatang, saat pembangkit baru dalam program 35.000 MW mulai beroperasi, kami perlu tambahan 60 juta ton pertahun. Kalau hanya bergantung pasokan dari perusahaan tambang dengan harga pasar, itu memberatkan," kata Sofyan.
Kompas Terbitan Senin 25 September 2017 Halaman 19 Kolom 1-5