JAKARTA, KOMPAS - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) diminta memprioritaskan program listrik pedesaan. Sebanyak 2.510 desa harus mendapat akses listrik sehingga target rasio elektrifikasi 99 persen pada akhir 2019 dapat tercapai. Pembangunan transmisi di Indonesia bagian timur juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, program listrik pedesaan diprioritaskan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik atau RUPTL 2018-2027. Untuk daerah luar Pulau Jawa, rencana pembanguanan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) skala kecil akan diganti menjadi pembangkit listrik berbahan bakar gas karena lebih efisien.
Direktur Perencanaan Korporat PT PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan, pihaknya telah menyususn strategi pengaliran listrik ke daerah terisolasi. Pembangkit skala kecil akan dibangun, baik berupa PLTS komunal, Tower PV, solar home system, jaringan distribusi, maupun energi baru terbarukan . Metode baru untuk mengaliri listrik ke daerah terisolasi, seperti DC House atau tabung listrik, sangat dimungkinkan.
Kompas Terbitan Jumat 23 Maret 2018 Halaman 19 Kolom 5-7